Waktu itu kampung tersebut belum memiliki nama, hingga pada suatu hari ada seorang kakek yang datang kedesa bertujuan untuk bertapa atau menghadap Yang Maha Kuasa melalui semedi.
Tempat untuk melakukan pertapaan tersebut kebetulan bersanding dengan pemukiman penduduk tersebut. Pertapa tersebut adalah bangsa tionghoa yang bernama bah “HEI LEM KOM“.
Pertapa tersebut memberikan nama kepada permukiman tersebut dengan mengambil istilah tempat pertapaanya, yaitu sebuah Leng atau Sumur dan Kerbau Lari yang mampak dari belakang (Lemkom).
Hingga sekarang menjadi mitos bahwa penduduk Lengkong tidak bisa memelihara kerbau dan lele. Sedangkan kondisi leng atau sumur yang digunakan untuk semedi sampai sekaranag masih ada dan terawat dengan baik, yang terletak di sebelah barat Desa Lengkong, dipegunungan antara Gunung Arum,Sindoro, dan Kembang . Di tempat tersebut masih banyak dijumpai tempat-tempat keramat.
Peminpin Desa
Masa kepemimpinan pemerintahan Desa Lengkong sejak tahun 1820 hingga sekarang adalah sebagai berikut
- Kades I KALIPO 30 Tahun (1820 – 1850)
- Kades II SADRANA 30 Tahun 1850 - 1880
- Kades III WANGSA PAWIRA 33 Tahun 1880 - 1913
- Kades IV KRAMA DURIA 31 Tahun 1913 – 1944
- Kades V WARSO MIHARJO 32 Tahun 1944 – 1976
- Kades VI SINARHADI SENO 14 Tahun 1976 – 1990
- Kades VII HARMANTO 8 Tahun 1990 – 1998
- Kades VIII BARMONO 8 Tahun 1998 – 2006
- Kades IX SAHRO SIGIT RAHARJO 2006 - 2019
- Kades X AGUS SETYAWAN 2019 - sekarang