Dahulu kala, hiduplah seorang wanita sebatang kara yang
hidupnya penuh dengan belas kasihan dari orang lain, sejak kecil ia di tinggal
oleh kedua orang tuanya karena dibunuh oleh orang belanda karena tidak mampu
untuk membayar upeti/pajak untuk orang belanda, kemudian wanita tersebut tetap
berusaha untuk melanjutkan hidupnya dengan sembunyi-sembunyi dari orang belanda
meski wanita tersebut sangat sedih karena di tinggal kedua orang tuanya namun
dia tetap berusaha melanjutkan sisa hidupnya.
Semenjak dia hidup sendirian hidupnya dipenuhi dengan hutang
dimana-mana hingga dia sangat kebingungan mau bagaimana caranya untuk membayar
hutang-hutangnya, hingga pada suatu ketika terucap sebuah kalimat dari seorang
wanita tersebut “Apabila suatu saat nanti saya meninggal tepat diatas kepala
saya akan tumbuh sebuah pohon yang nantinya waktu demi waktu akan mengembalikan
semua hutang-hutangku.”, warga yang tahu akan kalimat yang diucapkan oleh
wanita tersebut lantas memberikan informasi kepada semua warga sehingga membuat
semua warga desa tahu.
Pada suatu ketika wanita tersebut terkena penyakit parah
yang mengakibatkan wanita tersebut meninggal dunia, setelah beberapa saat
mayatnya dikubutkan tumbuhlah sebuah pohon kelapa yang sangat tinggi tepat
diatas kepala kuburan wanita tersebut, kemudian karena kisah wanita tersebut
yang sangat tragis dan penuh dengan perjuangan dan karena pohon itu tumbuh
tepat diatas kepala kuburan wanita tersebut yang kemudian buah kelapa tersebut
dapat di petik oleh semua warga sebagai ganti atas semua yang pernah di pinjam
oleh wanita tersebut, sehingga warga sepakat untuk memberi nama desa mereka
dengan sebutan Desa Klapa, yang pada dasarnya pohon tersebut berbuah tanpa
mengenal musim.